GuidePedia

0

Masih melanjutkan kisah Bu Guru...

"Baik, permainan kedua". Ibu guru melanjutkan. "Bu guru ada Mushaf Al Qur'an. Bu guru akan meletakkannya di tengah karpet. Mushaf Al Qur'an itu "dijaga" sekelilingnya oleh ummat yang dimisalkan karpet. Sekarang anak-anak berdiri di luar karpet.

Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil mushaf Al Qur'an dan ditukar dengan buku yang lain, tanpa menginjak karpet?" Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencoba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain, tetapi tidak ada yang berhasil.

Akhirnya sang guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Mushaf Al Qur'an  ditukarnya dengan buku filsafat materialisme. Ia memenuhi syarat, tidak menginjak karpet.

"Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. Musuh Islam tidak akan menginjak-nginjak kalian dengan terang-terangan. Karena tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina di hadapan mereka. Tetapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar. Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina pondasi yang kuat. Begitulah ummat Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau fondasinya dulu. Lebih mudah hiasan dinding dikeluarkan dahulu, kursi dipindahkan dulu, lemari dikeluarkan dulu, baru rumah dihancurkan.

Bersambung insyaAlloh...

Post a Comment

 
Top